Satu pertanyaan kritis yang muncul ketika mengajar tentang landasan teknologi pendidikan adalah, "Kenapa disiplin ilmu teknologi pendidikan ada? atau dengan kata lain, "Apa (ontologi) yang melandasi adanya disiplin ilmu teknologi pendidikan?". Berikut saya kutipkan landasan ontologi teknologi pendidikan berdasarkan tulisan salah satu Bapak Teknologi Pendidikan Indonesia, Prof. Dr. Yusufhadi Miarso. Untuk mempermudah Anda memahami setiap landasan ontologi tersebut, saya coba tambahkan contoh real sebagai ilustrasi.
Saya ini kuliah S1 di program studi teknologi pendidikan. Kalo lulus, kompetensinya apaan ya? Nah kalo lanjutin S2 atawa S3, kemampuan yang akan saya kuasai apa? Ini adalah pertanyaan saya sendiri ketik kuliah S1 Teknologi Pendidikan. Rupanya, ketika saya ndoseni TP di UNJ, pertanyaan serupa juga banyak dilontarkan oleh mahasiswa. Begini ceritanya, kawan! Kalao kita mengacu pada definisi teknologi pendidikan menurut AECT tahun 2004, maka teknologi pendidikan adalah teori dan praktek dalam merancang, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola dan mengevaluasi proses dan sumber belajar. Oleh karena itu, kawasan bidang garapan teknologi pendidikan adalah seperti digambarkan dalam diagram berikut: Jadi, seorang sarjana teknologi pendidikan dapat ...
by Thomas C. Reeves, Ph.D. Instructional Technology, The University of Georgia Paper presented on April 27, 2000 at Session 41.29, “International Perspectives on Instructional Technology Research for the 21st Century,” a Symposium sponsored by SIG/Instructional Technology at the Annual Meeting of the American Educational Research Association, New Orleans, LA, USA. Several years ago, Professor Dave Merrill from Utah State University drew a metaphorical line in the sand that called for anyone committed to serious nstructional technology research to join him and his associates in pursuing an empirical research agenda based upon the fact that instruction is a science (Merrill, Drake, Lacey, & Pratt, 1996). He also contended ...
Dewi S. Prawiradilaga, M.Sc. Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, FIP, UNJ. Teknologi pendidikan dapat dipandang dari berbagai sisi. Cara pandang tersebut melandasi langkah gerak teknologi pendidikan dalam dunia pendidikan. Teknologi pendidikan dapat dipandang sebagai suatu disiplin ilmu, bidang garapan, dan profesi. Masing-masing sudut pandang memiliki syarat-syarat tersendiri; dan teknologi pendidikan sudah memenuhi seluruh persyaratan ditinjau dari ketiga visi tadi. Peningkatan teknologi pendidikan sebagai ilmu dan profesi ditentukan oleh kawasan dan bidang garapan. Teori berfungsi sebagai pemandu jalur arah perkembangan teknologi pendidikan agar benar. Bidang garapan mengembangkan, menerapkan, membuktikan, dan memperbaiki teori berdasarkan masukan dari lapangan. Makalah ini ...
Basic Concept Wana Daphne Lin Hsiao stated that basically, constructivism views that knowledge is not 'about' the world, but rather 'constitutive' of the world (Sherman, 1995). Constructivist approach to learning emphasizes authentic, challenging projects that include students, teachers and experts in the learning community. In an authentic environment, learners assume the responsibilities of their own learning, they have to develop metacognitive abilities to monitor and direct their own learning and performance. When people work collaboratively in an authentic activity, they bring their own framework and perspectives to the activity. The constructivist paradigm has led us to understand how learning can be ...
Alhamdulillah, tidak seperti zaman dulu ketika saya kuliah S1 di tahun 1994 - 1999, bahwa di jurusan teknologi pendidikan mulai berkembang yang namanya penelitian pengembangan atau lebih jelasnya penelitian desain (perancangan) dan pengembangan (design and development research). Bahkan saya dengar di jenjang S2 juga sudah mulai banyak dilakukan. Ini merupakan kabar gembira tentunya, karena ranah penelitian sudah mulai melebar dan tidak hanya didominasi dengan penelitian kuantitatif yang itupun hanya metode ekpserimen dan korelasi yang lebih mendominasi. Ini merupakan antecedant yang baik agar ke depan berbagai aktifitas ilmiah baik yang berisfat penelitian, evaluasi dan atau pengembangan akan semakin semarak sehingga ...
Information and communication technology (ICT) has become, within a very short time, one of the basic building blocks of modern society. Many countries now regard understanding ICT and mastering the basic skills and concepts of ICT as part of the core of education, alongside reading, writing and numeracy. One of UNESCO’s overriding aims is to ensure that all countries, both developed and developing, have access to the best educational facilities necessary to prepare young people to play full roles in modern society and to contribute to a knowledge nation. Maintaining a capacity to advise national governments on the use of technology ...