Merancang Silabus yang Berorientasi Pemelajar

Commentby: Uwes A. Chaeruman on: August 3rd, 2010

Beberapa bulan lalu sy diminta cuap-cuap tentang merancang silabus yang baik di kampus PPs UNTIRTA, Banten. Tanggal 3 Agustus ini dimintapun oleh AKOMM TVRi Kemang Pratama, Bekasi, berbicara hal yang sama. Akhirnya, tajuk ini saya beri nama Menyusun Silabus yang berorientasi pada Pemelajar (student-centered syllabus).

Apakah Silabus silabus itu sebenarnya? Secara harfiah, silabus mengandung arti “label” atau “daftar” menurut bahasa Yunani. Namun, secara umum menurut American Heritage Dictionary, silabus diartikan sebagai outline of the course of study atau dalam konteks kampus dapat dibilang sebagai outline perkuliahan.

Sebenarnya, makna silabus lebih dari sekedar itu. Coba kita lihat fungsinya:

  • sebagai course-planning tool; sarana merencanakan perkuliahan (menentukan tujuan, metode, aktifitas belajar, media, tugas-tugas, ujian, penilaian dan lain-lain).
  • sebagai “prospectus”; memberikan gambaran, harapan, tantangan serta alasan pentingnya mempelajar mata kuliah tersebut sesuai dengan konteks kebutuhan di lapangan (khususnya kebutuhan kerja).
  • sebagai reference guid; memberikan panduan apa, dan bagaiman, melalui apa, bahan belajarnya apa selama proses perkuliahan.
  • sebagai contract; janji/kesepakatan yang harus dipenuhi bersama baik dari sisi dosen maupun mahasiswa. Oleh karena itu, dianjurkan agar sebelum memulai perkuliahan silabus ini ilontarkan kepada mahasiswa, dibahas, didiskusikan bersama sehingga memperoleh kesepakatan bersama.

Kembali ke laptop. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana sih silabus yang mencerminkan proses pembelajaran yang berorientasi pada mahasiswa? Untuk mengetahui apakah silabus yang kita buat lebih berorientasi pada siswa atau tidak sebenarnya gampang. Jawab saja beberapa pertanyaan di bawah ini:

Dilihat dari tujuan, strategi pembelajaran (metode, penugasan, alat evaluasi, media) dan lain-lain, apakah mencerminkan posisi:

A. mahasiswa sebagai penonton utama dan dosen sebagai pemain utama? atau

B. mahasiswa sebagi pemain utama dan dosen sebagai fasilitator perkuliahan?

Jika jawabannya adalah B, maka silabus tersebut adalah silabus yang berorientasi pada mahasiswa. Artinya, pembelajaran konstruktifistik yang menonjol disitu, dimana ciri pembelajaran yang lebih knstruktifistik diantaranya adalah melibatkan mahasiswa aktif, reflektif, kolaboratif (dalam bentuk proyek, kerja kelompok), evolving, constructed (membangun pengetahuan, bukan dicekoki pengetahuan) dan inquiry-based.

Kalau megacu pada taksonomi pengetahuan Bloom yang disempurnakan oleh Crathwol kemudian digabungkan dengan dimensi pengetahuan menurut Merril dan Gagne, maka silabus yang berorientasi pada mahasiswa (student-centered syllabus) akan cenderung menggunakan tujuan pembelajaran yang mengandung unsur sebagai berikut:

  • menerapkan – konsep (mencoba/bereksperimen, melakukan)
  • menerapkan – metakognitif (membangun, membuat)
  • menganalisis – konsep (menjelaskan, menyimpulkan, dll)
  • menciptakan – konsep (merencanakan, menyusun strategi)
  • menciptakan – metakognitif (mengaktulaisasikan rencana)

Atau mengacu pada taksonomi pengetahuan Bloom, lebih menekankan pada penggunaan kata kerja operasional yang menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti:

  • applying – menerapkan, mempraktekkan, mendemonstrasikan
  • analyzing – mengaktegorisasikan, membandingkan
  • evaluating – mengkritik, menilai, mengevaluasi, memilih, memutuskan
  • creating – menyusun, menciptakan, membuat, merencanakan, mreancang, memodifikasi

Atau, kalau menurut taksonomi Robert Gagne, lebih menekankan pada kata kerja operasional sebagai berikut:

  • define concept; seperti mendiskusikan, mengidentifikasi,
  • applying rule and principles; seperti menerapkan, mengorganisasikan, mendiskusikan,
  • problem solving, seperti menganalisis, mensiintesis, membuat alternatif, dll

Dari sisi tugas-tugas yang diberikan juga dapat kita lihat apakah silabus tersebut berorientasi pada mahasiswa atau tidak. Ciri silabus yang berorientasi pada mahasiswa dilihat dari sisi tugas yang diberikan adalah sebagai berikut:

  • information handling; yaitu tugas-tugas yang berkaitan dengan proses mengumpulkan, mengurutkan, mengklaisfikasikan, menganalisis, dll.
  • adaptif; yaitu tugas-tugas yang berkaitan dengan upaya mencontohkan, mensimulasikan, mendemonstrasikan, dll
  • communicative; yaitu tgas-tugas yang menuntut mahasiswa untuk mendiskusikan, menyampaikan dan mempertahankan ide, memperdebatkan, dll
  • productive; yaitu tugas-tugas yang menuntut mahasiswa menciptakan, menghasilkan, menulis, menggambar, menyusun, emncampur, mengkombinasikan, dll.
  • experiential; yaitu tugas-tugas yang menuntut mahasiswa mengalami, mempertunjukkan, mengamati. meneliti, melakukan, menerapkan, mencoba, mencicipi, merasakan, dll

Kalau tugas-tugas yang diberikan masih bersifata asmilatif, seperti mendengar, melihat, mencatat, meringkas, membaca, maka belum dapat dikatakan sebagai silabus yang berorientasi pada mahasiswa. Jika perlu, dianjurkan agar mahasiswa diberikan kebebasan untuk secara kreatif dan proaktif menentukan sendiri apa yang akan ia pelajari bagaimana memperlajarinya dan dalam bentuk apa tugas yang ia lakukan tersebut ia buktikan.

Dari sisi strategi/metode pembelajaran juga akan kelihatan mana yang berorientasi pada mahasiswa atau bukan. Kita bisa melihat metode apa yang paling dominan. Jika metode yang lebih bersifat expository seperti ceramah, latihan dan praktek (drill and practice),dan bimbingan/tutorial maka jelas masih berisfat berorientasi pada dosen, karena membutuhkan upaya besar dosen sebagai pemain utama disitu. Namun, jika metode yang digunakan lebih bersifat inquiry-based, dimana mahasiswa dituntut untuk lebih menjadi pemeran utama, seperti diskusi, problem solving, colaborative-based learning, project-based learning, simulasi, permainan, dan lain-lain, jelaslah disitu menunjukkan bahwa silabus tersebut lebih berorientasi pada mahasiswa.

Kalau dilihat dari sisi kompnen yang harus ada dalam silabus, kita tidak bisa membedakan apakah itu berorientasi pada dosen atau berorientasi pada mahasiswa. Sebab, komponen silabus pada umumnya sama, meliputi:

  • mata kuliahnya apa, beserta jumlah SKS dan kode mata kuliah
  • dosennya siapa, beserta alamat atau alat komunikasi (hp, email, dll) yang bisa dihubungi
  • deskripsi mata kuliah beserta prasyarat yang dipersyaratkan
  • tujuan pembelajaran baik tujuan umum maupun khusus
  • literatur, baik yang wajib maupun yang sunnah
  • strategi pembelajaran meliputi topik, metode, tugas, latihan, media, evaluasi dan lain-lain baik yang bersifat mandiri maupun terstruktur. sebaiknya juga dijelaskan rasional mengapa hal tersebut harus dipelajari dan mengapa cara/metode yang digunakan harus seperti itu. apalagi kalau dikaitkan dengan konteks kebutuhan di lapangan dimana mata kuliah tersebut diaplikasikan dalam praktek senyatanya.
  • sistem penilaian, sebaiknya disepakati bersama
  • tata tertib/aturan main, sebaiknya disepakati bersama
  • jadwal kuliah,
  • ……. dll.

Terima kasih, dulu ah….. semoga bermanfaat. bahan presentasi dapat Anda donlot disini: Merancang Silabus berorientasi Pemelajar

SELAMAT BERDJOEANG!

share

DeliciousFacebookDigg
RSS FeedStumbleUponTwitterGoogle
DeliciousFacebookDigg
RSS FeedStumbleUponTwitterGoogle

comments

No CommentTell us what you think...?

Please note: Use of a non-personal web site or blog in the field and/or comments that are off-topic, personal attacks, or support requests will likely be removed at my discretion.

Login

Arsip

Tags

Blogroll

  • Fakultas Luar Kampus
  • Google Money System
  • Ilmu Bebas Pakai
  • Kuliah Online Teknologi Pendidikan
  • Pemikiran Aristo Rahadi
  • Pemikiran Romi