Dewi S. Prawiradilaga, M.Sc.
Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, FIP, UNJ.
Teknologi pendidikan dapat dipandang dari berbagai sisi. Cara pandang tersebut melandasi langkah gerak teknologi pendidikan dalam dunia pendidikan. Teknologi pendidikan dapat dipandang sebagai suatu disiplin ilmu, bidang garapan, dan profesi. Masing-masing sudut pandang memiliki syarat-syarat tersendiri; dan teknologi pendidikan sudah memenuhi seluruh persyaratan ditinjau dari ketiga visi tadi.
Peningkatan teknologi pendidikan sebagai ilmu dan profesi ditentukan oleh kawasan dan bidang garapan. Teori berfungsi sebagai pemandu jalur arah perkembangan teknologi pendidikan agar benar. Bidang garapan mengembangkan, menerapkan, membuktikan, dan memperbaiki teori berdasarkan masukan dari lapangan.
Makalah ini membahas visi teknologi pendidikan baik dilihat dari sisi disiplin ilmu, bidang garapan, maupun profesi. Silakan baca dan download selengkapnya disini: dsp_visi_teknologi_pendidikan.pdf
- dsp -
Viewed 7398 times by 1983 viewers
[...] Modified : February 12th, 2008 Filed under : instructional media Author : Ade Koesnandar Navigate : Previous post [...]
Pengakuan profesi Teknologi Pendidikan memang sering diangkat an disebutkan oleh dosen2 TP, namun realisasi lapangannya beberapa alumni TP diSumbar, ijazahnya ditolak dan digagalkan sebagai PNS karena mereka tidak tau TP! Kalu memang ini adalah ikatan yang solid, apa langkah yang dapat diberikan ikatan untuk para anggotanya?
ya. realitanya demikian. Itulah sebabnya kita perlu ikatan profesi yang solid. IPTPI kayaknya perlu revitalisasi lagi. Kita sebagai murid padepokan teknologi pendidikan, juga perlu masih terus berjuang….
idealnya visi ikatan profesi TP memang bagus. tetapi pada kanyataannya selama ini IPTPI belum mampu menembus tataran birokrasi untuk memperjuangkan jabatan fungsional bagi lulusan TP. jika ini terpenuhi maka keberadaan profesi TP akan diakui oleh masyarakat luas dan lulusannya pun tidak akan bingung mencari pekerjaan karena salah satu peluang kerja sudah ada.
niam w
mahasiswa TP UNNES Semarang
yap. betul. makanya IPTPI yang ada sekarang, nyang lagi vacuuum itui perlu kita revitalisasi lagi… dan ini mmebutuhkan support dari para orang yang begerak dalam profesi TP termasuk murid padepokan TP.
Salam, weleh-weleh kowe tekan kene Am….ya beginilah TP sekarang…
Saya perlu belajar banyak TP dari temen-temen UNJ, saya belum tau apa-apa soal TP, o iya saya dri Unnes…mungkin beberapa waktu lagi saya akan sering maen ke UNJ hehehe…
Mas Ed, kami tunggu di UNJ. oh ya, jika Mas mau nyumbang artikel di blog ini, sangat welcome lha…. silakan kirim e-mail ke atau .
Sistem Pendidikan yang dituntut untuk selalu progressive sesuai dengan dinamika kebutuhan manusia tentunya mutlak untuk disajikan serta dihantar dengan perangkat teknologi pendidikan yang appropriate, hal ini agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan tepat, cepat dan lebih melekat .
Konon di negeri antah berantah sudah dilakukan pengukuhan pengurus IPTI pada tahun 2005, namun hingga sekarang (2008) belum ada pertemuan lanjutan.
pak uwes, tolong dimuat tulisan tentang BEBAS ya. trims
Pak Win, minggu lalu, tepatnya hari Jum’at, 29 Agustus 2008 telah dilantik kepengurusan IPTPI baru, diketuai oleh Prof Atwi Suparman, rektor Universitas Indonesia. Mudah-mudahan membawa pencerahan baru.
Setuju pak Khairul! Apa sih yang gak butuh teknologi, memasak satur asam saja butuh teknologi yaitu resep bumbu sayur asam, periuk, tungku, dan alin-lain. Apalagi pendidikan, tul gak?
apakah negara ini butuh lulusan teknologi pendidikan?
kalau dilihat dari sejarah teknologi pendidikan sudah hampir 25 tahun kurang lebih tetapi negara ini belum mengakui akan keberadaan jurusan teknologi pendidikan buktinya depdiknas dan departemen lainya pada perekrutan cpns 2008 tidak membuka lowongan untuk lulusan teknologi pendidikan. saya setuju dengan pertanyaan sadan “apakah negara ini butuh lulusan teknologi pendidikan?” perlu kiranya untuk direnungkan pertanyaan ini.
sebenarnya sangat butuh sekali profesi ini. bukankah para guru, para pendidik dan lain-lain adalah para teknolog pendidikan sebenarnya? memang, karena negara ini masih terpuruk, lapangan pekerjaan untuk semua bidang keilmuan nampaknya masih sulit. Bahkan banyak ornag bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya, itu fakta nyata…
Ayo bang uwes jadi fasilitator mempertemukan Pak Irwan Prayitno (Komisi X), Taufik Efendi (menpan), Bambang Sudibyo (mendiknas), Gurubesar-dosen-alumni-mahsiswa teknologi pendidikan di kumpulkan.ayo bangkit Teknologi Pendidikan, Thank Bang Uwes mudah-mudaha web yang cantik ini dapat menjadi jalan cahaya terang bagi teknologi pendidikan.
amin. tapi mengumpulkan mereka susah berat juga ya…..
Kuatkan ikatan TP Se Indonesia
Usul : gemana setiap webiste TP dilinked dengan webiste TP yang Lain.
salam
TP Undiksha - Singaraja
http://tpundiksha.wordpress.com
setuju sekali tuh! sekarang saya linkan deh!
Saya ingat sekali pernah di tertawakan oleh salah satu teman SMA saya yang meneruskan ke ITB, karena saya bilang saya saya meneruskan kuliah di TP. TP memang visi masyarakat pendidikan di Amerika. Di Eropa rasanya orang tidak terlalu akrab dengan visi ini. Jadi sebenarnya Eropa memang agak ketinggalan dalam hal ini dan Indonesia sudah sedikit selangkah lebih maju. Hanya saja, dari sekian banyak institusi, baik yang belajar ataupun yang tidak belajar, institusi pendidikanlah yang justru memegang rekor dalam ‘tingkat kesombongan akademik’. Dan di sini masalahnya sehingga TP menjad setara atau tidak setara dengan program lain.
Dan karenanya, menyadari hal tsb, saya membentengi diri dengan banyak keterampilan, sehingga peluang kerja saya tidak di batasi oleh Ijazah sarjana saja. Dan strategi saya berhasil. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa TP telah mebentengi saya menjadi seorang ‘pekerja’ yang efektif dan efisien, selalu beberapa langkah lebih maju dari rekan kerja di sekitar saya.
Di Poland sendiri, disiplin terapan serupa ini di beri judul ‘ didaktika’. Namun visinya jelas tidak semaju TP.
Jadi, sebagai alumnus, saya merasa terpanggil untuk membantu perkembangan TP dalam banyak hal, di lain pihak tetap percaya diri dengan gelar yang saya sandang
bu dewi makasih makalahnya
sama-sama
kadeek….badaks…. ayo semangat jangan menyerah,raihlah gelar sarjana teknologi pendidikan walopun masih banyak yang tau apa itu TP.
pak uwes sosialisasikan web ini ke MENDIKNAS supaya tau apa itu Teknologi Pendidikan?? kacian lulusan dan calon sarjana TP kalo Negara masih belum membuka kelopak matanya pada teknologi pendidikan?? bersatulah Mahasiswa dan alumni teknologi pendidikan
Aslmukm..
idealnya,.. . IPTPI dapat direvitalisasi dengan berkesinambungan. akan tetapi hal ini mungkin dan membutuhakn kerjasama di berbagai pihak yang terkait dan memiliki kesadaran bertanggungjawab yang tinggi. dengan demikian dapa diperoleh kemajuan yang signifikanm mengenai nasib mahasiswa TP.
semoga. secepatnya kita mendapatkan angin segar.
AMIN
obral bukan saja milik pedagang tapi dosen TP juga ahli tukang Obral kataya TP ini sangat dibutuhkan disemua departemen dan lembaga 2 baik pemerintah maupun swasta tapi nyatanya TP departemen termasuk depdiknas tidak membutuhkan lulusan. Seyogiyanya Komisi X DPR mengkaji ulang Keabsahan PROFESOR atau GURU BESAR yang mengatasnamakan PROFESOR TEKNOLOGI PENDIDIKAN. Pa Irwan (ketua Komisi X) tolong dong pak gerakan anggota Komisi X untuk mengkaji Jurusan TP dan Keabsahan Profesor dari TP. Bang Uwes Nu ganteng Sampaikan Pesan Ini Kepada Mendiknas dan Komisi X.
Bang UWES ketua IPTPI Pusat sekarang siapa? IPTPI hanya dijadikan wadah untuk mencari keuntungan sendiri.
pernah dapat informasi Ketua IPTPI pusat DR Fathoni Rodli. ketua IPTPI Jabar Drs Rudi Susilana M.Pd (Ketua Jurusan Teknologi Pendidikan UPI Bandung). tapi nggak tau detail susunan pengurusnya,tapi kalau ada yang tau lebih detail kepengurusan dan program kerja IPTPI ditunggu informasinya di web ini.
sampai saat ini tidak ada program kerja. program kerjanya CUMI (cuma mengarang indah / cuma mengoceh indah/cuma mengobral).
Handiv, ketua IPTPI sekarang adalah Bapak Prof. Atwi Suparman, Rektor Universitas Terbuka sebagai pengganti Dr Fathoni Radli. Mengenai, masalah profesi TP yang belum establish, saya kira sama dengan profesi lain. Kenapa? Karena pemerintahan, sistem ekonomi dan lain-lain di negeri kita ini masih tidak menentu. Coba kita lihat, banyak orang yang berlatar pendidikan apa, kerjanya apa. gak nyambung dengan bidang ilmunya. Contohnya, Mendiknas aja gak pernah yang datang dari pakar pendidikan, kecuali Ki Hajar Dewantara, dulu, itupun cuma 1/2 tahun……
Tapi kita layak untuk memperjuangkannya. Mulai dari diri sendiri, melalui IPTPI atau melalui menulis seperti yang nulsi di blog ini walaupun dikit-dikit. Tapi ikut menebar benih teknologi pendidikan ke mana-mana.
Untuk Jeila, memang IPTPI tidak punya program kerja atau belum memiliki perogram kerja yang bagus. Tapi setidaknya, melalui blog ini, saya dan Anda serta para penulis disini ingin berbagi pengetahuan ala kadarnya tentang TePe dalam ikut serta membangun TePe kedepan lebih maju lagi. Konkrit bukan?
Lebih Konkret lagi semua unsur dari mulai profesor tepe,dosen, mahasiswa, imatepsi,iptpi, mendiknas dan komisi x berembug menjawab tanda tanya yang sudah mengambang sejak 28tahun mengenai kejelasan TePe. itu baru baru kongkret…tul ga…..
Tampilanya sip buanget..
assalamualaikum wh wb
Nama saya RENDI mahasiswa universitas indo global mandiri (UIGM) kota palembang.
Begini Bpk/Ibu,saat saya mendengar kabar melalui media cetak(koran) pada tgl 9 oktober 2008 tentang peresmian organisasi IPTP oleh rektor unsri Ibu Baria parizade di kota palembang.lalu yg ingin saya tanyakan,dimana lokasi sekretariatan organisasi IPTPI yg telah di resmikan oleh belia tsb.
Tolong kirim informasi alamat lengkap ( contak Humas/sekretaris IPTPI ) sekretariatan IPTPI di kota palembang di, Email saya :
Terima kasih atas perhatiannya, Wassalamualaikum wh wb
waduh, mohon maaf saya tidak tahu tentang hal tersebut ….
Pakabar TP semua ? ! ? Bang Uwes Perlu kiranya Pengelola Situs Ini mengundang Ketua IPTPI (Prof Atwi Suparman) sebagai Narasumber di website ini kami rindu nasihat dan pesan motivasi dari beliau (smoga saja bapak IPTPI baca pesan ini amin…..smoga bukan cumi =cuma mimpi penulis). keduanya pengelola menyebarkan brosur profile website teknologi pendidikan ke semua jurusan teknologi pendidikan, komisi X, Mendiknas, menpan dan pengamat Pendidikan supaya orang yang fokus kependidikan banyak tau teknologi pendidikan.
Setuju. Genta ini, mas atau mba? Untuk dapat memberikan pencerahan lebih jauh Genta juga boleh nulis disini. Tolong kasih tahu web ini kepada yang lain juga …
Wahai insan-insan Teknologi Pendidikan. Jurusan KTP UPI Bandung akan mengadakan sebuah acara gede-gedean yaitu SEMINAR INTERNASIONAL dan KOLOKIUM TEKNOLOGI PENDIDIKAN 2008. info bisa dilihat di http://www.kolokiumteknologipendidikan2008.org.
Kita harapkan seminar ini tidak hanya sekedar opini tetapi ada hasilnya buat kita yang selama ini Teknologi Pendidikan tidak jelas peruntukanya. mudah-mudahan seperti kata Teh Jelia tidak sekedar C U M I.
Buat Bang Uwes yang baik Hati genta itu macho lhoo…..
kalo Genta itu machooo, so what gitcu lha? mau saya cariin mahasiswi saya yg cantik atau mahasiswa saya yg ganteng di Jakarta nih?
Dah lama saya ga muncul di web yang punya optimistis tinggi sebagai media literatur TP dan perjuangan mewujudkan JABATAN FUNGSIONAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN. terimakasih genta mackho….. atas informasinya. saya mengajak kepada semua insan teknologi pendidikan kita pertanyakan jabatan fungsional di acara SIKTP 2008. mumpung seminarnya itu mengumpulkan guru besar teknologi pendidikan, Ketua IPTPI, dirjen Dikti, ada mentrinya juga loch (MENKOMINFO). saya harap ibu Dewi Salma Prawiradilaga, M.Sc (Kajur TP UNJ ), Toto Ruhimat, M.Pd (kajur TP UPI) dan Kajur TP di Indonesia untuk menyumbangkan gagasan pemikiran mengenai Jabatan Fungsional Teknologi Pendidikan.Termasuk Bang Uwes yang menjadi motor penyedia literatur TP untuk menuangkan gagasan geniusnya.. Semoga JABATAN FUNGSIONAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN dapat segera terwujud,
TP sangat baik sekali, apalagi dalam dunia pendidikan karena sangat mendukung Guru serta anak didik dalam peningkatan kualitas anak didik. tp yang saya amati malahan banyak sekali guru-guru yang masih gagap tentang Internet. kan lucu padahal pemerintah sudah lama menggalakan internet masuk sekolah.
yah itulah. kita harus pelan-pelan ikut membangun gerakan melek tekonlogi untuk guru …. dgn cara apa saja. Contohnya melalui blog, seperti kang Mail lakukan …. he he he
salam kenal, saya lulus educational media and technology dari negeri jauh di seberang. sekarang bermukim di Jakarta. ikutan ngramein. mohon di blogroll blog saya di http://ilmubebaspakai.blogspot.com
isinya berbagai artikel saya di media massa khususnya mengenai teknologi pendidikan.
Kang Jaha ini teh. saya pernah ketemu kalo gak salah, waktu kegiatan apa ya ?
Teknologi Pendidikan di Indonesia membutuhkan perjuangan ekstra, keberadaan IPTPI yang “Ompong” dalam menyikapi problematika dan pengembangan keilmuan Teknologi Pendidikan membuat kita harus berfikir ulang, berlogika zig-zag dan menggagas alternatif lain selainj IPTPI. Beberapa waktu yang lalu saya menemukan IKATAN SARJANA TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (ISTPI) yang sepertinya digagas oleh Kalangan Muda Sarjana Teknologi Pendidikan di Indonesia http://www.istpi.wordpress.com jadi antara IPTI dan ISTPI akan bahu-membahu untuk memperjuangkan Profesi Teknologi Pendidikan dan Berkeadilan.
Sukses Teknologi Pendidikan!