Anakmu, bukanlah anak-anakmu, tapi anak panah zaman. Demikian kira-kira kata Kahlil Gibran. Anak akan hidup dizamannya yang mungkin sangat berbeda dengan zaman kita waktu kecil dulu. Oleh karena itu perlu dipersiapkan agar siap hidup pada zamannya kelak.
Generasi sekarang akan hidup dala era informasi yang penuh dengan komunikasi intsan abad 21. Oleh karena itu perlu dibekali dengan keterampilan abad 21. Dimana mereka harus mampu menjadi peneliti ulung, pemikir-pemikir yang kritis, pemecah masalah yang efektif dan efisien, dan dapat menggunakan informasi secara etis dan bermoral tinggi.
Pernahkah terpikirkan oleh kita sebagai pendidik standar keterampilan abad 21 seperti apa yang harus dimiliki anak, sehingga implikasinya dapat kita siapkan dan lakukan dalam proses pembelajaran atau pendidikan baik di sekolah maupun didalam keluarga dan termasuk dilingkungan masyarakat?
Sebagai bahan gambaran umum, mari kita lihat standar melek ICT (ICT Literacy Standard) menurut The American Association of School Librarians (AASL). Standar pebelajar abad 21 terdiri dari sembilan landasan kepercayaan, bahwa:
• Bacaan adalah jendela duni.
• Inkuiri adalah kerangka landasan belajar .
• Prilaku etis menggunakan informasi harus diajarkan.
• Keahlian ICT diperlukan untuk kebutuhan tenaga kerja mendatang.
• Pemerataan akses adalah komponen kunci utama pendidikan.
• Definisi melek informasi telah menjadi rumit seiring dengan perkembangan teknologi dan sumber-sumber belajar itu sendiri.
• ekspansi informasi yang gencar menuntut semua individu memiliki keterampilan beprikir tingkat tinggi untuk membuatnya mampu terus belajar. T
• Belajar terjadi dalam konteks sosial.
• Perpustakaan sekolah telah berevolusi dan menjadi sangat penting perannya bagi pengembangan keterampilan belajar.
Implikasinya adalah, proses pembelajaran harus mendorong siswa untuk:
1. menggali (inquire), berpikir kritis (think critically), and membangun pengetahuan (gain knowledge);
2. membuat kesimpulan (draw conclusions), menghasilkan keptusan yang mudah dipahami (make informed decisions), menerapkan pengetahuan untuk suatu situasi baru (apply knowledge to new situations), dan menciptakan pengetahuan baru ( create new knowledge); dan
3. membagi pengetahuan dan berpartisipasi secara etis dan produktif sebagai bagian dari anggota masyarakat yang demokratis;
Hal yang sama juga direkomendasikan oleh the International Society for Technology in Education, bahwa proses pembelajaran harus diarahkan untuk membangun kemampuan:
• kreatif dan inovatif;
• komunikasi dan kolaborasi;
• penelitian dan melek informasi;
• berpikir kritis, memcahkan masalah dan mengambil keputusan;
• bermasyarakat digital; and
• mengoperasikan teknologi dan konsepnya.
Begitulah tantangan besar pendidik abad 21. Bisa gak ya?
—
sumber: http://www.big6.com/2008/05/27/new-ict-literacy-standards-how-does-the-big6%E2%84%A2-apply/
Viewed 4752 times by 1590 viewers
Saya setuju teori nya…… semoga prakteknya sama……
mudah-mudahan, ya vic.