• Pada kenyataannya organisasi belajar tersebut masih dipandang terlalu deskriptif dan konseptual, sehingga mengalami kesulitan diterapkan secara aktual dalam praktek manajemen di berbagai perusahaan. Hal ini akan menimbulkan kekhawatiran bahwa organisasi belajar hanya akan menjadi wacana yang sulit dipahami dan direalisasikan dalam praktek sehari-hari, apabila tidak dilakukan redefinisi dan reorientasi konsep dan implementasi terhadap organisasi belajar.

    Dalam kesempatan ini akan diketengahkan redefinsi dan strategi organisasi belajar dalam manajemen serta alternatif solusi permasalahan yang dihadapi manajemen saat ini dan mendatang. Pedoman implementasi organisasi belajar yang jelas dalam rangka mengembangkan kapabilitas individual dan meningkatkan kinerja perusahaan. Selain itu, peran dan tanggungjawab pemimpin untuk mendukung keberhasilan organisasi belajar dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi manajemen menyeluruh.

    Mengapa organisasi belajar?

    Yusufhadi Miarso (2002) mengemukakan beberapa alasan mengapa saat ini diperlukan organisasi belajar. Pertama, dalam rangka pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, kita tidak lagi dapat mengandalkan pada tersedianya tenaga kerja yang banyak dan murah, melainkan tenaga kerja yang terdidik dengan baik, terlatih dengan baik dan menguasai informasi dengan baik (well educated, well trained, and well informed). Perubahan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan merupakan azas dari organisasi belajar. Kedua, pengembangan organisasi yang lebih berorientasi pada lingkungan internal dianggap tidak tepat lagi. Sejalan dengan gerakan masyarakat informasi (information society), maka organisasi perlu menguasai informasi mengenai lingkungan secara komrehensif. Organisasi memerlukan lebih banyak tenaga kerja berpengetahuan (knowledge worker). Perkembangan ekonomi lebih dilandaskan pada pengetahuan dengan tenaga kerja berpengetahuan sebagai aset paling utama.

    Selengkapnya, bisa Anda baca dan download di bawah ini:
    Adie Errar Yusuf, Organisasi Belajar
    Mengapa Organisasi Belajar
    Organisasi Belajar dalam Ekonomi Global

     Viewed 3822 times by 1491 viewers

    This entry was posted on Wednesday, September 10th, 2008 at 2:18 pm and is filed under Human Performance Technology, learning organization. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
  • 2 Comments

    Take a look at some of the responses we've had to this article.

    1. mzwwn
      Posted on September 18th

      Ass. Bang Uwes,

      Saya akumni TP UNJ 98. kebetulan masih jadi buruh di training provider/training center untuk manajemen, keuangan dan perbankan. Saya suka ditanya oleh big bozz , organisasi belajar masuk dalam kajian teknologi pendidikan atau manajemen pendidikan ya?? Bisa tolong bantu saya kan Bang untuk jelaskan itu? Misal masuk kawasan TP, di kawasan mana ya??
      Info nih, lulusan TP sebenarnya banyak dibutuhkan di training center punya perusahaan2. tapi dunia usaha selalu mencarinya orang manajemen dan psikologi. Mungkin perlu jurusan TP buat acara mensosialisasikan TP pada dunia industri. dengan demikian aplikasi TP akan semakin kuat tidak hanya di pendidikan saja tapi dunia industri juga. Kalau melihat lowongan2 untuk staff sampai manajer training pasti yang dicari manajemen atau psikologi, padahal melihat kualifikasi yang dibutuhkan mirip kualifikasi yang dimiliki alumni TP.

      Salam
      wawan

    2. Uwes A. Chaeruman
      Posted on September 18th

      Organisasi Belajar by konsep masuk di manajemen sebagai bagian dari Total Quality Manajamen. Tapi, dalam disiplin ilmu teknologi pendidikan masuk dalam bidang garapan kita juga. sama halnya dengan human performance technology. Gitu wan…

  • Post a Comment

    Let us know what you thought.

  • Name:

    Email (required):

    Website:

    Message: