Untuk memahami sedikit lebih dalam tentang penelitian pengembangan, pertama tama kita coba pahami dulu bahwa dalam literatur ada dua istilah yang mengacu pada hal yang sama. Istilah pertama adalah, “Research dan Development (R&D)” seperti yang dikemukakan oleh Borg and Gall, 1983 atau Gays, Mills dan Airaisian, 2009. Istilah kedua adalah “Development Research” atau “Design and Development Research” seperti yang diungkapkan oleh Richey and Klein, 2007.
Nah, setelah itu mari kita lihat definisinya dari beberapa pakar tersebut:
Yang dimaksud dengan produk, baik menurut Borg & Gall, mupun Milss dkk, dapat ebrupa bentuk fisik, proses, prosedur, model dan lain-lain.
Ok. Sampai disini, CLEAR ya?
Selanjutnya kita lihat karakteristik langkah pokok R&D yang membedakannya dengan pendekatan penelitian lain. Borg and Gall, 1983 menjelaskan 4 ciri utama R&D, yaitu:
- Studying research findings pertinent to the product to be developed. [melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan penelaitian terkait dengan produk yang akan dikembangkan].
- Developing the product base on this findings. [mnegembangkan produk berdasarkan temuan penelitian tersebut]
- Field testing it in the setting where it will be used eventually. [dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya dimana produk tersebut nantinya digunakan].
- Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage. [melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam tahap-tahap uji lapangan]
Jadi, ciri utama R&D adalah adanya langkah penelitian awal terkait dengan produk yang akan dikembangkan. Jika tidak ada langkah penelitian awal, tiba tiba mendesain dan mengembangkan produk, maka R&D-nya DIPERTANYAKAN, atau bisa dikatakan BUKAN R&D. Berdasarkan hasil penelitian itulah kemudian produk pendidikan dirancang dan dikembangkan untuk kemudian diuji dan diperbaiki (revisi).
Sampai sini, rinsip dasar R&D, mudah-mudahan sudah clear, ya. Lanjut …
Berikutnya, mari kita lihat langkah-langkah R&D itu seperti apa. Supaya nyambung dengan penjelasan di atas, kita pake aja model Borg and Gall sebagai acuan. Oke? Ada sepuluh langkah. Beginilah langkah-langkahnya:
- Research and information collection. [melakukan penelitian dan pengumpulan informasi]. Katakanlah, didahului dengan penelitian awal terkait dengan produk pendidikan yang akan dikembangkan.
- Planning [melakukan perencanaan].
- Develop Preliminary form of Product. [mengembangkan bentuk awal produk]
- Prliminary Field Testing. [melakukan uji lapangan awal].
- Main Product Revision. [melakukan revisi produk utama].
- Main Field Testing. [merlakukan uji lapangan untuk produk utama]
- Operational Product Revision. [melakukan revisi produk operasional]
- Operational Field Testing. [melakukan uji lapangan terhadap produk final]
- Final Product Revision. [melakukan revisi prduk final].
- Disemination and Implementation. [diseminasi dan implementasi].
Dalam konteks pemahaman TP, saya sendiri mencoba menyederhanakan langkah tersebut menjadi beberapa tahap. Tahap 2 sampai dengan 9, pada dasarnya adalah tahap Design and Development dalam konteks pemahaman kita sebagai orang teknologi pendidikan. Jadi, kalo boleh disederhanakan, langkahnya ada 3, yaitu:
- melakukan penelitian awal
- melakukan perancangan dan pengembangan (design and development); langkah perancangan dan pengembangan ini, tentu saja didalamnya terdapat langkah uji-lapangan sebagai salah satu bentuk evaluasi formatif. tapi bisa juga untuk menguji validasi dapat dilakukan berbagai bentuk penelitian lain seperti penelitian eksperimen, survey atau jensi penelitian lain yang relevan.
- melakukan diseminasi dan implementasi
Kesimpulan saya, bahwa dalam R&D ternyata menuntut kita mengkombinasikannya berbagai metode penelitian lain. Sehingga dapat dikatakan sebagai mixing method. Dengan demikian, tidaklah haram hukumnya tesis dan desertasi menggunakan penelitian pengembangan (R&D). Penelitain pengembangan ini, tentunya menuntut peneliti (calon magister atau doktor pendidikan) mampu memilih, menentukan dan mengkombinasikan berbagai metode penelitian yang relevan. Pada saat penelitian awal, mungkin peneliti akan menggunakan metode survey, studi kasus, kaji hasil penelitian orang lain, dll. Pada saat pengembanganpun dalam rangka uji-coba, validasi, dan revisi diperlukan metode penelitian lain seperti survey, eksperimen dan lain-lain disamping evaluasi formatif seperti uji lapangan yang berulang-ulang (Brog and Gall) atau jenis evaluasi lain seperti small group evaluation, expert review, focus group discussion, dll.
Mungkin diagram berikut dapat memberikan gambaran:
Mohon koreksi, kalau kesimpulan ini salah ….
SELAMAT BERDJOEANG, KAWAN!
Pak Uwes, Publikasi metode R&D perlu terus digalakkan. Ada baiknya jika diteruskan dengan resuma saampel-karya prestatif orang-orang TEP di bidang tertentu. Salam kami dari Bali
Uwes A. Chaeruman Reply:
April 24th, 2011 at 9:43 pm
Insya Allah. kita sama-sama berdjoeang!
mksih pak infonya…maaf ni pak melenceng pertanyaannya,bisa kasih info ga pak terkait apa itu media kit,slama ini yg ada media kit ipa atw ips…tp kira2 definisi media kit itu sendiri apa ya pak??UNY TP
Uwes A. Chaeruman Reply:
May 30th, 2011 at 10:05 am
ada beberapa istilah memang. ada media pemeblajaran, ada alat bantu mengajar (visual aids), ada alat peraga, ada juga media kit, bahkan ada juga multimedia. Konsep klasik membedakan antara media kit dan visual aid dengan media pembelajaran. alat peraga dan media kit, tidak digolongkan kedalam media pembelajaran. Kenapa, karena media kit dan alat peraga masih membutuhkan bantuan guru agar siswa dapat memahami pelajaran yang dimediasi dengan media kit dan alat peraga tersebut. Artinya, media kit dan alat perga (visual aids) masih membutuhkan kehadiran guru. Sementara yang dimaksud dengan media pembelajaran, menurut konsep klasik, hanya membutuhkan sedikit bantuan guru/orang lain, atau tanpa bantuan sama sekali. Misal, ketika siswa diberikan sebuah buku, maka siswa dapat mempelajari buku tersebut tanpa kehadiran guru. Maka buku tersebut dikatakan sebagai media pembelajarn. Tappi coba saja siswa dikasih media kita atau alat peraga saja, apakah dia bisa mempelajarinya sendiri tanpa kehadiran orang lain atau guru? hanya itu letak perbedaanya. terima kasih
bapak uwes, lalu bagaimana dengan design and development research dari Riechy dan klein? Benarkah ada kritisi dari mereka tentang penelitian R n D ini?
terima kasih..
bapak mohon infonya
saya mengadopsi r n d nya borg and gall tentang 5 langkah utama dlm melaksanakan peneltian pengembangan, namun pada pd penelitian ini sy hanya menggunakan tahap 1 sampai 4 saja. apakah itu sudah bisa mewakili pak?
Uwes A. Chaeruman Reply:
September 30th, 2011 at 3:49 pm
Sudah bu, sejauh sudah tidak diperlukan revisi mayor terhadap produk yang sdg ibu kembangkan …
Bang Uwes, rasanya saya perlu minjem buku sama Abang nih..